Sosial Media
0
HEADLINE NEWS
    Iklan display
    Home Cristiano Ronaldo Pipit Sriati

    Viral ART Cristiano Ronaldo Digaji Rp93 Juta Sebulan, Kisah Pipit Sriati Bikin Haru

    3 min read

    Tangkapan layar Pipit Sriati bersama Christiano Ronaldo yang beredar
    AMANAH INDONESIA -- Viral di media sosial, kisah hidup seorang perempuan asal Indonesia mendadak menyita perhatian publik. Sosok tersebut adalah Pipit Sriati, yang mengaku bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di kediaman megabintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo, di Riyadh, Arab Saudi.

    Cerita Pipit Sriati ramai diperbincangkan karena pengakuannya soal gaji fantastis yang diterima. Dalam unggahan yang beredar luas, perempuan berusia 47 tahun itu menyebut dirinya digaji hampir Rp100 juta per bulan hanya untuk mengurus rumah Cristiano Ronaldo.

    “Namaku Pipit Sriati. Kalau sepuluh tahun lalu ada yang bilang aku bakal tinggal di Riyadh dan digaji hampir 100 juta sebulan cuma buat beresin rumah, mungkin aku bakal tertawa sambil terus memeras cucian. Tapi hidup memang penuh kejutan.”

    Pipit mengungkapkan bahwa kini ia bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga di kediaman Ronaldo bersama keluarganya. Menurut pengakuannya, perjalanan hidup tersebut terasa tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

    Di usia yang tak lagi muda, Pipit harus beradaptasi dengan lingkungan baru, budaya Arab Saudi, serta ritme kerja yang disiplin di rumah salah satu atlet paling terkenal di dunia.

    “Di usia 47 tahun ini, aku bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di kediaman Cristiano Ronaldo di Arab Saudi. Izinkan aku berbagi sedikit cerita tentang bagaimana rasanya bekerja di rumah Ronaldo.”

    Ia mengakui sempat merasa takut di awal bekerja, terutama karena nama besar majikannya yang dikenal secara global.

    “Jujur saja, awalnya aku takut. Di umurku yang sudah kepala empat, aku harus beradaptasi dengan budaya Arab dan majikan yang namanya dikenal seantero bumi.”

    Namun, rasa khawatir itu perlahan sirna saat ia melihat nilai kontrak kerjanya.

    “Tapi begitu melihat angka di kontrak kerja—93 juta rupiah per bulan—semua rasa lelah di tulangku rasanya hilang seketika. Itu angka yang bahkan tidak berani aku mimpikan sebelumnya.”

    Pipit menuturkan, bekerja di rumah Cristiano Ronaldo bukan hanya soal tenaga fisik, tetapi juga ketelitian dan kedisiplinan tinggi. Rumah megah di Riyadh menuntut standar kebersihan yang sangat detail.

    • Kedisiplinan Tinggi: Jam 5 pagi aku sudah bangun. Di rumah ini, disiplin adalah segalanya. Cristiano sangat menjaga pola makan dan kebersihan. Semuanya harus tertata pada tempatnya.

    • Kehangatan Georgina: Nyonya Georgina sangat anggun, tapi dia juga sangat memperhatikan detail rumah. Meskipun mereka selebriti dunia, mereka memperlakukanku dengan sangat manusiawi.

    • Anak-anak yang Sopan: Yang paling membuatku betah adalah anak-anaknya. Mereka dididik untuk selalu mengucap "terima kasih" setiap kali aku membantu menyiapkan keperluan mereka.

    Besarnya gaji yang diterima Pipit kerap memancing rasa penasaran warga di kampung halamannya.

    “Banyak tetanggaku di kampung bertanya, "Emang kerjaannya apa sih, Mpok Pipit, sampai dibayar segitu?".”

    Menurut Pipit, tugas yang dijalaninya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ART pada umumnya. Namun, profesionalisme dan kerahasiaan menjadi nilai utama yang dijunjung tinggi.

    “Aku tidak boleh sembarangan memotret atau menceritakan apa yang terjadi di dalam rumah ke media sosial.”

    “Itulah alasan mengapa gajinya sangat tinggi—mereka membayar profesionalisme dan kesetiaan kita.”

    Dari hasil kerjanya tersebut, Pipit mengaku kini bisa mengubah kehidupan keluarganya di Indonesia.

    “Dengan gaji itu, sekarang aku sudah bisa membangun rumah untuk anak-anakku di kampung, membelikan sawah, dan menabung untuk masa tua.”

    Di sela kelelahan bekerja, satu hal sederhana kerap menjadi penyemangatnya.

    “Setiap kali aku merasa lelah menyapu lantai marmer yang luas itu, aku cukup melihat notifikasi transferan gaji di HP-ku. Langsung semangat lagi!”

    Ia juga menceritakan momen singkat saat berpapasan dengan Cristiano Ronaldo sepulang latihan.

    “Terkadang, saat aku sedang merapikan ruang keluarga, aku melihat Cristiano pulang latihan dengan peluh di wajahnya. Dia sering tersenyum kecil dan menyapa singkat.”

    Pengalaman tersebut membuat Pipit merasa dirinya bukan sekadar pekerja rumah tangga.

    “Di saat itulah aku, Pipit Sriati, sadar: aku bukan sekadar pembantu, aku adalah bagian dari sistem yang mendukung atlet terbaik dunia tetap nyaman di rumahnya.”

    Menutup ceritanya, Pipit menyebut pekerjaannya di Arab Saudi sebagai anugerah terbesar di fase hidupnya saat ini.

    “Bagi wanita seusiaku, ini adalah anugerah terbesar dalam hidup. Arab Saudi bukan lagi sekadar padang pasir bagiku, tapi tempat di mana mimpi tuaku menjadi nyata”.
    Additional JS