Legenda 2002 Comeback! Shao Jiayi Jadi Pelatih Baru Timnas China
"Shao Jiayi resmi jadi pelatih Timnas China. Eks gelandang Piala Dunia 2002 itu diharapkan membawa China kembali bersinar di pentas dunia."
1 min read
![]() |
| Shao Jiayi |
AMANAH INDONESIA - Dunia sepak bola China tengah berguncang. Asosiasi Sepak Bola China (CFA) resmi menunjuk mantan gelandang legendaris, Shao Jiayi, sebagai pelatih kepala baru Tim Nasional China. Pengumuman itu disampaikan pada Rabu (5/11) malam waktu setempat dan langsung jadi perbincangan hangat di media sosial.
Langkah CFA ini memang sudah lama diprediksi, namun tetap mengejutkan banyak pihak. Dalam keterangan resminya, CFA menjelaskan proses seleksi dilakukan dengan ketat, menilai mulai dari pengalaman, kemampuan strategi, hingga kecocokan karakter.
“Setelah mempertimbangkan secara menyeluruh pengalaman dan pelajaran dari pemilihan pelatih tim nasional sebelumnya, kondisi dan level sepak bola putra China saat ini, pengembangan jangka panjang tim nasional, serta kualitas, kemampuan kepelatihan kandidat, dan masukan dari para ahli, CFA memutuskan, setelah pertimbangan matang, untuk menunjuk Shao Jiayi sebagai pelatih kepala timnas sepak bola putra China,” tulis CFA dalam pernyataannya.
Shao bukan nama asing bagi penggemar sepak bola Negeri Tirai Bambu. Ia pernah merumput di Eropa bersama klub-klub seperti TSV 1860 Munich, FC Cottbus, dan Duisburg, sebelum kembali ke tanah air memperkuat Beijing Guoan. Ia juga merupakan bagian dari skuad China di Piala Dunia 2002, satu-satunya keikutsertaan China di turnamen itu hingga kini.
Sebagai pelatih, Shao terbilang masih muda secara pengalaman. Baru satu tahun lebih ia memimpin Qingdao West Coast di Liga Super China, namun berhasil membawa tim tersebut dari papan bawah ke posisi tengah klasemen. Prestasi itu dianggap cukup untuk membuktikan kemampuannya.
Kendati beberapa fans sempat meragukan pengalamannya, banyak juga yang optimistis. Mereka berharap Shao Jiayi bisa membawa semangat baru dan membawa China kembali tampil di Piala Dunia 2030.
