Pesantren Ambruk di Sidoarjo: 11 Korban Selamat, 38 Masih Hilang
Tragedi pesantren ambruk di Sidoarjo
AMANAH INDONESIA, SIDOARJO -- Tragedi pesantren ambruk di Sidoarjo terus menyedot perhatian publik.
Hingga Selasa malam (30/9/2025), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 11 orang korban selamat dari reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Musibah ini menimpa puluhan santri dan warga yang tertimpa puing bangunan.
Data Korban Pesantren Ambruk
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terkini:
-
102 orang terdampak bencana,
-
91 orang berhasil menyelamatkan diri,
-
11 korban dievakuasi hidup-hidup,
-
1 orang meninggal dunia,
-
38 orang masih dalam pencarian.
Koordinator Misi SAR, Nanang Sigit, menegaskan bahwa proses penyelamatan penuh risiko.
“Puing masih tidak stabil, beton berat. Keselamatan tim jadi prioritas utama,” ujarnya.
Operasi Evakuasi
Ratusan personel dikerahkan dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, TNI, Polri, pemadam kebakaran, hingga relawan.
Unit khusus Basarnas dari Semarang dan Yogyakarta turut membantu dengan peralatan medis, alat bantu pernapasan, dan perlengkapan evakuasi berat.
Respon Pemerintah dan DPR
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan belasungkawa dan menekankan pentingnya pengawasan bangunan.
“Kami mendorong agar penanganan cepat dilakukan, serta memastikan insiden pesantren roboh ini tidak terulang di tempat lain,” ucapnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar juga meninjau lokasi dan mengingatkan soal pengawasan teknis pembangunan pesantren.
“Banyak sekolah Islam dibangun secara swadaya tanpa standar konstruksi memadai. Ini peringatan agar keselamatan lebih diutamakan,” tegasnya.
Penyebab Masih Diselidiki
Hingga kini, penyebab keruntuhan pesantren masih diselidiki pihak berwenang. Publik berharap semakin banyak korban dapat ditemukan selamat di balik reruntuhan.