Viral! Kepsek SMPN 1 Prabumulih Dicopot Usai Tegur Anak Wali Kota Bawa Mobil ke Sekolah
1 min read
JAKARTA --Kasus pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, mendadak jadi perbincangan hangat. Ia disebut kehilangan jabatan setelah menegur seorang siswa SMP yang kedapatan membawa mobil ke sekolah.
Yang bikin heboh, siswa itu bukan murid biasa. Ia adalah putra Wali Kota Prabumulih, H Arlan. Padahal, aturan jelas menyebut siswa SMP belum cukup umur untuk memiliki SIM. Teguran disiplin yang dilakukan Roni justru berakhir pahit: posisinya sebagai kepala sekolah dicopot.
Kasus ini makin ramai dibicarakan publik karena dikaitkan dengan gaya hidup keluarga pejabat daerah. Berdasarkan data LHKPN, harta kekayaan H Arlan mencapai Rp17 miliar. Kekayaan itu terdiri dari 18 bidang tanah dan bangunan senilai Rp5,8 miliar, kendaraan dan mesin Rp4,9 miliar, serta kas dan setara kas Rp8 miliar.
Namun yang mengejutkan, dalam laporan itu tidak tercatat adanya mobil pribadi mewah. Kendaraan Arlan yang terdaftar hanya motor, truk, dan alat berat. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik: mobil apa yang dipakai anak wali kota ke sekolah?
Menanggapi isu yang berkembang, Arlan akhirnya buka suara lewat akun Instagram @cak.arlan_official.
"Saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat Kota Prabumulih," ujarnya.
Arlan menegaskan isu pencopotan Roni karena menegur anaknya adalah hoaks. "Masalah berita-berita yang hoaks, di media mengatakan bahwa Pak Roni sudah diganti dan dipindahkan ke tempat sekolah lain. Ini adalah berita hoaks," katanya.
Namun, pernyataan berbeda disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih, A Darmadi. Ia menyebut pergantian Roni merupakan permintaan langsung dari wali kota, bahkan dikaitkan dengan sejumlah persoalan di sekolah, termasuk kasus chat mesum guru, parkir berbayar, hingga insiden anak wali kota kehujanan karena tak bisa memarkir kendaraan di lingkungan sekolah.
Roni sendiri memilih irit bicara di tengah simpang siur kabar. "Maaf saya takut salah. Silakan ke Disdik aja Mas," ujarnya singkat.
Kini publik menanti, apakah kisruh ini hanya salah paham atau justru ada cerita lain yang belum terungkap.