PSM Makassar Bertandang ke Persita Tangerang di Banten Internasional Stadium

AMANAH INDONESIA, JAKARTA -- Laga tandang PSM Makassar menghadapi Persita Tangerang pada pekan kelima BRI Super League 2025/2026 yang awalnya dijadwalkan di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, kini dialihkan ke Banten Internasional Stadium, Serang, karena alasan keamanan.

"Pindah venue (stadion). Kita masih menunggu izin dari pihak keamanan. Intinya, tidak bisa digelar di (stadium) Indomilk," beber Media Officer Persita, Robert Patrick, menjelaskan kepada wartawan, Minggu (7/9/2025).

Pertandingan tetap berlangsung pada Kamis (11/9/2025) pukul 20.00 WITA sesuai jadwal awal. Pemindahan venue dilakukan pascademonstrasi yang berujung kerusuhan akhir Agustus lalu di sekitar Tangerang.

Stadion Indomilk Arena memiliki kapasitas 15.000 penonton dan menjadi markas Persita Tangerang di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Sementara Banten Internasional Stadium di Kecamatan Curug, Kota Serang, menampung hingga 30.000 penonton setelah rampung dibangun pada 2022.

Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, menuturkan pihaknya tidak mempermasalahkan pemindahan stadion, asalkan pemberitahuan dilakukan sebelumnya.

"Bagi kami, di mana pun siap, yang penting kepastiannya bisa segera diketahui supaya bisa menyusun rencana perjalanan," ujarnya.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, optimistis anak asuhnya akan meraih poin penuh menghadapi Persita Tangerang. Awal musim ini, skuad Juku Eja berada di posisi 15 klasemen sementara dengan tiga poin dari tiga laga seri:

PSM vs Persijab Jepara: 1-1 (Stadion BJ Habibie, Parepare, 8/8)
PSM vs Bayangkara Lampung FC: 1-1 (Stadion PKOR Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, 16/8)
PSM vs Semen Padang FC: 1-1 (22/8)

Bernardo menekankan, siapa pun lawannya, pertandingan selalu dimulai dengan kondisi 11 versus 11.

PSM Makassar kembali menjadi sorotan karena performa yang belum stabil di awal musim Super League 2025/2026.

Pasukan Ramang seakan kehilangan tajinya, baik di lini depan maupun belakang.

Tiga gol dari tiga laga menjadi bukti lemahnya daya dobrak tim asuhan Bernardo Tavares.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan dua rival tradisional.

Persija Jakarta tampil impresif dengan 11 gol dari empat pertandingan, rata-rata 2,75 gol per laga, dan langsung melesat ke papan atas klasemen.

Persebaya Surabaya juga tidak kalah meyakinkan. Meski sempat terseok di laga perdana, Green Force bangkit dengan dua kemenangan beruntun dan koleksi enam gol dari tiga pertandingan, atau rata-rata dua gol per laga.

Distribusi gol mereka merata, mulai dari Francisco Rivera hingga Gali Freitas.

Situasi PSM justru kontras. Lini depan yang diharapkan tajam belum menampakkan ketajaman. Alex Tanque dan Lucas Dias masih kesulitan menemukan sentuhan klinis, sementara Savio Roberto di lini tengah belum mampu memasok bola secara efektif.

Lini belakang pun bermasalah, dengan rapuhnya konsentrasi dan komunikasi yang membuat PSM mudah kecolongan. Tidak heran posisi mereka kini terpuruk di papan bawah klasemen sementara.

Bernardo Tavares dituntut segera menemukan formula baru. Pekan kelima, PSM akan bertandang ke markas Persita Tangerang pada Kamis, 11 September 2025. (*)