Konferensi PBB Bahas Palestina, Indonesia Jadi Penggerak Solusi Dua Negara

EDITOR REDAKSI

Prabowo Subianto

AMANAH INDONESIA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar sesi khusus membahas Palestina pada 22 September mendatang. Agenda ini bertajuk “Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara”, berlangsung selama tiga jam mulai pukul 15.00 waktu setempat.

Deputi Wakil Tetap RI di New York, Hari Prabowo, menegaskan bahwa forum ini menjadi momentum penting untuk mendorong lebih banyak negara mengakui Palestina.

“High Level Conference Two State Solution ini tujuannya adalah untuk menggalang sebanyak mungkin negara yang memberikan pengakuan terhadap state of Palestine. Sehingga akan meningkatkan leverage Palestina dalam proses negosiasi damai,” ujarnya, Sabtu (20/9).

Konferensi ini diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, dengan dukungan kelompok inti (core group) yang beranggotakan 19 negara, termasuk Indonesia.

“Main inisiatornya itu adalah Prancis sama Saudi, tapi ada core group. Nah Indonesia salah satu dari core group-nya,” tambah Bowo.

Menurutnya, langkah ini penting agar Palestina dipandang setara dengan Israel di mata dunia, sekaligus membuka jalan menuju perdamaian dan keadilan.

Gelombang Dukungan Baru

Menjelang konferensi, beberapa negara Eropa sudah menyatakan siap mengakui Palestina, di antaranya Inggris, Prancis, Portugal, dan Malta. Sementara negara lain seperti Kanada, Australia, dan Belgia masih mempertimbangkan langkah serupa.

Sebelumnya, Sidang Majelis Umum PBB pada 12 September telah mengadopsi Deklarasi New York dengan hasil voting 142 suara setuju, 10 menolak, dan 12 abstain. Deklarasi ini menegaskan komitmen dunia internasional untuk mencari solusi damai dan mewujudkan dua negara: Palestina dan Israel.