Sosial Media
0
HEADLINE NEWS
    Home Glory Lamria Nasional

    Glory Lamria Bantah Nikmati Fasilitas Mewah

    "Glory Lamria, mahasiswi Indonesia di AS, bantah tuduhan fasilitas mewah & briefing pemerintah setelah viral wawancara dengan Presiden Prabowo."

    2 min read

    Glory Lamria
    Glory Lamria

    AMANAH INDONESIA, JAKARTA -- Nama Glory Lamria, mahasiswi asal Indonesia di Amerika Serikat (AS), mendadak menjadi sorotan di media sosial setelah wawancaranya di sela kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New York viral.

    Namun, momen itu dipelintir sejumlah akun yang disebut warganet sebagai homeless media, memicu serangan pribadi terhadap Glory hingga ancaman pembunuhan. Dua akun yang ramai membahas isu ini adalah Big Alpha dan Barengwarga.

    Mereka menuding wawancara Glory diatur pemerintah dan ia menikmati fasilitas mewah yang dibiayai negara. Dalam unggahan di platform X, akun @barengwarga menulis wawancara dengan diaspora sudah “di-set” oleh wartawan istana, serta menyebut Glory terlihat mengunggah foto berenang di Hotel Aman New York, tempat rombongan Presiden Prabowo menginap dengan harga kamar mulai USD 6 ribu hingga USD 25 ribu per malam.

    Postingan ini meluas, menuduh mahasiswa diaspora lain juga menikmati fasilitas gratis pemerintah. Namun, Glory menegaskan tuduhan itu tidak benar.

    [-]

    "Saya sebagai mahasiswa dibriefing pemerintah untuk bicara di depan media - salah. Wawancara itu terjadi spontan. Seorang jurnalis mendekati saya ketika saya berdiri bersama banyak orang di depan hotel. Tidak ada briefing. Pernyataan saya sepenuhnya pendapat pribadi, tidak mewakili pemerintah maupun pihak mana pun,” kata Glory, dikutip dari akun @bigalpha di Instagram, Rabu (24/9).

    Glory juga membantah menerima fasilitas menginap dari pemerintah.

    "'Saya menginap di hotel tersebut dibiayai pemerintah’ – Salah. Foto yang beredar berasal dari akun Instagram pribadi saya dan tidak ada hubungannya dengan agenda pemerintah. Sampai saat ini, saya tidak pernah menerima satu rupiah pun uang maupun fasilitas menginap sebagaimana diberitakan,” tegas Glory.

    Akibat tuduhan itu, Glory menjadi sasaran serangan siber, termasuk doxing, hate speech, hingga ancaman pembunuhan.

    "Semua itu berawal dari klaim yang tidak benar,” ungkapnya.

    Glory pun berharap publik tidak mudah terprovokasi.

    “Teman-teman boleh setuju atau tidak setuju dengan wawancara di media. Negara ini negara demokrasi. Namun, mari kita bersama-sama bijak: jangan biarkan isu ini dipelintir demi kepentingan tertentu yang justru merusak dan memecah belah persatuan bangsa,” pungkasnya.

    [-]

    Sebelumnya, Glory Lamria Aritonang, mahasiswa Indonesia di Columbia University, ikut menyambut kedatangan Presiden Prabowo di New York. Awalnya momen ini terlihat wajar, namun kemudian muncul tudingan bahwa wawancara dengan diaspora Indonesia sudah diatur.

    Akun X @barengwarga menulis, "Jadi, menurut beberapa kawan diaspora dan jurnalis diaspora yang kami hubungi, wawancara dengan diaspora di New York itu sudah di-set sama wartawan istana, tidak bisa pilih narasumber lain."

    Lebih panas lagi, akun tersebut menuding Glory mendapat fasilitas mewah berupa kamar gratis di Hotel Aman New York, tempat rombongan presiden menginap, dengan tarif kamar mencapai Rp90 juta hingga Rp375 juta per malam.



    Orang-orang di media sosial pun terbelah. Ada yang membela Glory sebagai diaspora muda penuh prestasi, ada pula yang menuntut transparansi.
    "Bentar… kan biasanya pejabat negara ada batas rate biaya akomodasi perdin ya, apa tercover? Paling narasinya ‘uang pribadi bapak’ lg," tulis @cha******.
    "Mereka ini dibayar pakai pajak kita?" tanya @bud******.
    Additional JS