Sosial Media
0
HEADLINE NEWS
    Home Zara Qairina Mahathir

    Kematian Zara Qairina: Rekaman CCTV, Spekulasi, dan Penyelidikannya

    "Kematian Zara Qairina Mahathir, 13 tahun, yang menjadi sorotan publik di Malaysia, masih misterius. "

    3 min read

    Kematian Zara Qairina

    AMANAH INDONESIA -- Kematian Zara Qairina Mahathir, 13 tahun, yang menjadi sorotan publik di Malaysia, masih misterius. Di tengah penyelidikan yang tengah berlangsung, beredarnya sebuah rekaman CCTV yang diklaim sebagai detik-detik terakhir korban sebelum ditemukan meninggal.

    Video tersebut cepat menyebar di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok, memicu berbagai spekulasi yang memperkeruh suasana.

    Dalam rekaman yang beredar, diklaim bahwa video tersebut menunjukkan Zara berada di ruang cuci asrama, beberapa saat sebelum ia ditemukan tak sadarkan diri di saluran air pada pukul 03.00 pagi, 16 Juli 2025.

    Klaim ini semakin memperkuat dugaan adanya perundungan (bullying) yang dilakukan oleh siswa senior terhadap Zara.

    Namun, pihak Kepolisian Malaysia segera memberikan penjelasan resmi yang menepis klaim tersebut.

    Kepala Polisi Sabah, Datuk Jauteh Dikun, menegaskan bahwa rekaman CCTV yang viral itu tidak ada kaitannya dengan insiden kematian Zara.

    Ia meminta masyarakat untuk berhenti menyebarkan spekulasi dan informasi yang belum terverifikasi yang dapat mengganggu penyelidikan dan menambah beban bagi keluarga korban.

    Polisi juga memastikan bahwa mereka belum merilis atau mengonfirmasi adanya rekaman CCTV yang terkait dengan kejadian tersebut. Meski begitu, penyelidikan atas kematian Zara terus berlangsung dengan intensif, dan Kejaksaan Agung Malaysia telah memerintahkan pemeriksaan ulang oleh pengadilan untuk menentukan penyebab pasti kematiannya.

    Dalam konferensi pers pada 14 Agustus 2025, Datuk M. Kumar, Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman, memberikan perkembangan terbaru terkait penyelidikan kematian Zara. Berikut adalah 12 poin utama yang disampaikan oleh pihak kepolisian:
    1. Penyebab Awal Kematian

    Zara meninggal dunia akibat cedera otak yang disebabkan oleh kekurangan oksigen dan aliran darah yang tidak lancar ke otak.

    2. Kelalaian Prosedur

    Penyelidik awalnya tidak meminta pemeriksaan post-mortem, yang merupakan prosedur standar dalam kasus kematian. Tindakan disipliner akan diambil terhadap petugas dan atasan yang bertanggung jawab atas kelalaian ini.

    3. Post-Mortem Tetap Dilakukan

    Meskipun keluarga sebelumnya setuju agar post-mortem tidak dilakukan, akhirnya pemeriksaan post-mortem dilakukan pada 10 Agustus 2025 oleh empat ahli patologi. Hasil pemeriksaan mengonfirmasi bahwa kematian Zara disebabkan oleh cedera otak akibat terjatuh.

    4. Persetujuan Keluarga

    Awalnya, ibu Zara menyetujui agar tidak dilakukan post-mortem, dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh ibu korban, ahli patologi, dan petugas investigasi.

    5. Arahan Jaksa Agung

    Jaksa Agung menyetujui dilakukannya pemeriksaan pendahuluan dan mengarahkan agar permohonan diajukan kepada koroner untuk mengungkapkan penyebab pasti kematian Zara.
    6. Penyelidikan Unsur Kriminal

    Polisi tidak menutup kemungkinan adanya tindak kriminal dalam kasus ini. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan apakah ada faktor kriminal yang menyebabkan kematian Zara.

    7. Hoaks Beredar

    Penyelidik menemukan ada 15 kasus penyebaran berita bohong yang berkaitan dengan kematian Zara. Penyebaran informasi palsu ini memperburuk kebingungan publik.
    8. Dugaan Penindasan (Bullying)

    Satuan tugas khusus juga sedang menyelidiki kemungkinan perundungan (bullying) yang mungkin dialami Zara sebelum kejadian. Fokus utama penyelidikan adalah apakah ada unsur penindasan yang berperan dalam kejadian ini.

    9. Penangkapan Pelaku Hoaks

    Seorang wanita berusia 39 tahun ditangkap karena diduga menyebarkan informasi palsu terkait kematian Zara di media sosial.

    10. Keterangan Saksi

    Sebanyak 82 pernyataan telah dikumpulkan, termasuk dari para siswa yang menyaksikan kejadian tersebut. Beberapa saksi juga dipanggil kembali untuk pendalaman lebih lanjut mengenai kejadian yang terjadi malam itu.

    11. Penjelasan kepada Keluarga

    Penyidik memastikan bahwa semua jenis cedera yang dialami oleh Zara telah dijelaskan secara detail kepada pihak keluarga dan kuasa hukum mereka. Keluarga menerima penjelasan yang transparan mengenai hasil penyelidikan.

    12. Tidak Ada VVIP Terlibat

    Polisi memastikan bahwa tidak ada keterlibatan tokoh penting atau VVIP dalam kasus ini, meskipun sebelumnya ada spekulasi mengenai hal tersebut di kalangan masyarakat.

    Penyelidikan terkait kematian tragis Zara Qairina Mahathir masih berlanjut. Datuk M. Kumar menegaskan bahwa keadilan bagi Zara dan keluarganya adalah prioritas utama, dan pihak kepolisian akan memeriksa setiap kemungkinan untuk memastikan kebenaran atas kejadian ini. 

    #JusticeForZara menjadi seruan besar yang menggema di seluruh Malaysia, menuntut kejelasan dan keadilan bagi korban yang tidak berdosa. (*)
    Additional JS