Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Orang Tua Desak Proses Hukum Tegas
![]() |
Prada Lucky Namo meninggal dunia yang meninggalkan misteri yang belum terungkap atas kepergiannya (Screenshoot video Facebook Fredo YK Dede) |
"Saya ingin agar negara hadir dan mengungkap pelaku penyebab kematian anak saya," ungkap Sersan Mayor Christian Namo dalam keterangannya di Kupang, Jumat.
Prada Lucky Namo, yang baru saja resmi menjadi anggota TNI selama dua bulan, ditempatkan di Batalion Pembangunan 843, yang baru saja tiba di daerah tersebut untuk mendukung pembangunan masyarakat. Namun, tragedi menimpa Prada Lucky ketika menjalankan tugasnya di sana.
Berdasarkan sejumlah foto dan video yang beredar, tubuh Prada Lucky ditemukan dipenuhi dengan lebam, memar, serta luka tusukan di kaki dan bagian belakang tubuhnya. Korban yang dalam kondisi kritis segera dilarikan ke RSUD Aeramo di Kabupaten Nagekeo untuk mendapatkan perawatan intensif, namun sayangnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (6/8) lalu.
Sersan Mayor Christian Namo mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap dua rumah sakit di Kupang, yakni RS Tentara dan RS Polri, yang menolak melakukan otopsi terhadap tubuh anaknya. Penolakan ini semakin menambah rasa kecewa keluarga yang berharap agar proses hukum berjalan transparan dan adil.
Sementara itu, Korem 161/Wira Sakti, yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut, belum memberikan pernyataan lebih lanjut terkait penyelidikan kasus ini. Berdasarkan informasi dari seorang sumber di Korem, saat ini kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. (*)