Sosial Media
0
HEADLINE NEWS
    Home Andini Permata Link Video Andini Permata

    Video Andini Permata Viral, Diduga Deepfake

    4 min read

    Andini Permata

    AMANAH INDONESIA, JAKARTA --Sosok bernama Andini Permata tengah menjadi perbincangan hangat publik usai munculnya video berdurasi 2 menit 31 detik yang beredar luas di media sosial. Video yang diduga mengandung unsur eksploitasi anak itu mulai tersebar sejak Minggu, 6 Juli 2025, melalui platform X, TikTok, hingga Telegram lewat akun-akun anonim.

    Dalam rekaman tersebut, tampak seorang wanita yang diduga mirip Andini sedang bersama seorang anak laki-laki dalam situasi yang memicu kekhawatiran. Meski ramai dibicarakan, identitas asli dari sosok dalam video itu belum dapat dipastikan.

    Banyak warganet mulai menduga video tersebut adalah hasil rekayasa digital menggunakan teknologi deepfake, atau bahkan hanya umpan untuk menyebarkan malware berkedok video viral.

    “Manipulasi digital seperti ini bisa sangat merugikan dan menipu publik, serta mencoreng reputasi orang yang tidak bersalah,” kata  R. Hendrawan, pengamat media digital.

    Di sisi lain, pakar keamanan siber Damar Prasetyo memperingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap tautan-tautan yang menawarkan akses video tersebut.

    “Banyak tautan tersebar yang ternyata berisi malware, iklan palsu, atau upaya pencurian data. Klik tautan semacam ini sangat berisiko bagi keamanan perangkat dan data pribadi,” beber Damar Prasetyo, pakar keamanan siber.

    Ia juga mengingatkan bahwa menyebarkan atau menyimpan konten eksploitasi anak termasuk tindakan kriminal yang dapat dijerat dengan UU ITE serta UU Perlindungan Anak.

    Siapa Sebenarnya Andini Permata?

    Hingga berita ini dirilis, belum ada keterangan resmi terkait siapa sebenarnya Andini Permata. Tidak ada akun terverifikasi atau dokumen autentik yang dapat menguatkan apakah nama tersebut adalah identitas asli, atau hanya nama samaran dari pelaku dalam video.

    Sementara itu, penelusuran terhadap sebaran video mengungkap setidaknya ada delapan tautan yang beredar di berbagai platform digital. Sebagian besar link itu diduga hanya clickbait berbahaya yang membawa pengguna ke aplikasi mencurigakan atau iklan jebakan.

    Kasus ini memantik keprihatinan warganet yang meminta aparat hukum segera bergerak cepat. Desakan muncul agar pihak berwenang tidak membiarkan kasus ini menguap begitu saja di tengah fenomena viral konten digital yang makin sulit dikendalikan.

    “Kalau terbukti melibatkan eksploitasi anak, harus ada tindakan tegas. Jangan sampai masyarakat dibiarkan terpapar konten semacam ini tanpa penindakan,”
    tulis salah satu netizen dalam kolom komentar. (*)




    Additional JS