Alwi Hamu Tutup Usia, Tokoh Pers Nasional Tinggalkan Warisan Besar
Alwi Hamu dikenal sebagai pendiri Harian Fajar, yang kemudian berkembang menjadi Fajar Group dengan puluhan media di Sulawesi hingga Maluku. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 28 Juli 1944, ini adalah salah satu sahabat dekat Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud.
Ketiganya pernah menjadi aktivis mahasiswa di Makassar dan kini dikenal sebagai tokoh nasional yang sukses di bidangnya masing-masing. Alwi Hamu dengan Fajar Group, Jusuf Kalla dengan Kalla Group, dan Aksa Mahmud dengan Bosowa Corporindo.
Sahabat Seperjuangan dan Inspirasi
Alwi, Jusuf Kalla, dan Aksa Mahmud bukan hanya sahabat, tetapi juga figur yang memiliki visi besar dalam bidang pendidikan. Jusuf Kalla mendirikan Sekolah Islam Athirah dan Kalla Institute, Aksa Mahmud memiliki Universitas Bosowa dan Bosowa School, sedangkan Alwi Hamu membangun Universitas Fajar.
Jiwa jurnalistik Alwi Hamu sudah tumbuh sejak kecil. Saat SMP, ia sudah menerbitkan majalah stensilan. Semasa menjadi mahasiswa, Alwi bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan terlibat dalam penerbitan buletin bernama Idjo Itam Berdjuang.
Pada 1966, Alwi bersama Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) di Sulawesi Selatan. Mereka menjadi aktivis yang berjuang melawan kesewenang-wenangan pemerintah saat itu.
Selain turun ke jalan, Alwi mulai mengelola surat kabar KAMI di Makassar bersama Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, Ronald Ngantung, dan Syarifuddin Husain. Dengan dukungan finansial dari ayahnya, Haji Muhammad Syata, surat kabar tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya Fajar Group.
Warisan Besar Dunia Pers
Perjalanan Alwi Hamu di dunia jurnalistik tidaklah mudah. Namun, dengan kegigihan dan idealismenya, ia berhasil membangun Fajar menjadi salah satu media terbesar di Indonesia Timur. Fajar Group kini menjadi simbol dedikasi dan kontribusi Alwi Hamu untuk dunia pers dan masyarakat.
Kepergian Alwi Hamu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan insan pers nasional. (*)