Teror Bangkai Ayam Beruntun Hantam Aktivis dan Influencer
![]() |
| ILUSTRASI. Teror. (shutterstock) |
Dilansir laman resmi Greenpeace Indonesia, bangkai ayam tersebut ditemukan tergeletak di teras rumah pada pagi hari tanpa pembungkus apa pun. Pada kaki ayam terikat plastik berisi secarik kertas dengan pesan bernada ancaman bertuliskan, “JAGALAH UCAPANMU APABILA ANDA INGIN MENJAGA KELUARGAMU, MULUTMU HARIMAUMU”.
Iqbal mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendengar suara benda jatuh di teras rumah pada dini hari. Namun, kiriman tersebut baru diketahui sekitar pukul 05.30 WIB oleh anggota keluarganya. Setelah diperiksa, Iqbal mendokumentasikan temuan tersebut sebagai bukti.
Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, menilai aksi ini tidak berdiri sendiri dan kuat diduga sebagai upaya pembungkaman terhadap kerja-kerja advokasi lingkungan yang selama ini disuarakan Iqbal.
“Sulit untuk tak mengaitkan kiriman bangkai ayam ini dengan upaya pembungkaman terhadap orang-orang yang gencar menyampaikan kritik atas situasi Indonesia saat ini. Ada satu kemiripan pola yang kami amati, sehingga kami menilai ini teror yang terjadi sistematis terhadap orang-orang yang belakangan banyak mengkritik pemerintah ihwal penanganan bencana Sumatera,” kata Leonard.
Dalam beberapa waktu terakhir, Iqbal memang aktif menyuarakan persoalan banjir di Sumatera dan respons pemerintah melalui media sosial. Kritik tersebut didasarkan pada temuan lapangan serta analisis Greenpeace terkait deforestasi dan alih fungsi lahan yang dinilai memperparah bencana ekologis.
Namun, aktivitas advokasi itu diiringi serangan masif di ruang digital, mulai dari komentar bernada kebencian hingga pesan ancaman melalui direct message.
“Kritik publik, termasuk pengkampanye kami, terhadap cara pemerintah menangani banjir Sumatera ini sebenarnya lahir dari keprihatinan dan solidaritas terhadap para korban. Apalagi di balik banjir Sumatera ini ada persoalan perusakan lingkungan, yakni deforestasi dan alih fungsi lahan yang terjadi menahun, yang terjadi atas andil pemerintah juga. Belum lagi pemerintahan Prabowo malah akan membuka jutaan hektare lahan di Papua, yang bakal merugikan Masyarakat Adat dan memperburuk dampak krisis iklim,” ujar Leonard.
Teror serupa juga dialami figur publik lainnya. DJ Donny, disjoki asal Aceh, mengaku menerima kiriman bangkai ayam disertai surat ancaman sebelum rumahnya dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal pada Rabu (31/12/2025) dini hari. Ia telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya.
“Jadi kan kemarin saya dapat teror, ya, diintimidasi. Dikirim bangkai ayam ke rumah saya. Ada orang lempar molotov ke rumah saya,” kata Donny dilansir Kompas.com. di Mapolda Metro Jaya.
Awalnya, Donny mengaku tidak terlalu menganggap serius teror berupa bangkai ayam. Namun setelah terjadi aksi pelemparan bom molotov, ia menilai ancaman tersebut telah membahayakan keselamatan dirinya serta warga sekitar.
“Tapi kalau sampai rumah tetangga saya, rumah orang lain, nah, itu kan jadi masalah. Makanya hari ini saya kayaknya sepertinya harus lapor ke Polda,” tuturnya.
Donny menduga teror tersebut berkaitan erat dengan konten kritik pemerintah yang kerap ia unggah melalui akun Instagram @dj_donny. Ia juga menyebut sejumlah aktivis dan influencer lain mengalami pola intimidasi serupa.
“Tapi yang pasti, semenjak teman-teman yang lain juga menyuarakan keresahan publik di media sosial, dari minggu lalu, itu sudah mulai (teror). Itu ada Virdian, dia diancam, doxing, lalu dipecahkan kaca mobilnya,” ungkap Donny.
Menanggapi situasi ini, Greenpeace Indonesia mengecam keras segala bentuk teror terhadap masyarakat sipil. Leonard menegaskan bahwa kritik publik adalah bagian dari demokrasi yang dijamin konstitusi dan tidak boleh dibungkam dengan ancaman.
“Upaya teror tak akan membuat kami gentar. Greenpeace akan terus bersuara untuk keadilan iklim, HAM, dan demokrasi,” tutup Leonard.
.jpg)