Sosial Media
0
HEADLINE NEWS
    Home BRICS Literature Award 2025 Denny JA Headline Nasional

    Denny JA Masuk 10 Besar Dunia Calon Penerima BRICS Literature Award 2025

    "Denny JA masuk 10 besar dunia BRICS Literature Award 2025. Pengakuan global bagi sastrawan Indonesia yang ciptakan genre puisi esai."

    4 min read



    Denny JA Masuk Daftar 10 Besar Dunia Calon Penerima BRICS Literature Award 2025

    AMANAH INDONESIA, JAKARTA — Sastrawan dan tokoh literasi Indonesia Denny JA resmi menembus 10 besar dunia (shortlist) calon penerima BRICS Literature Award 2025.

    Pengumuman bergengsi ini disampaikan langsung oleh Co-Chairman BRICS Literature Network asal Rusia, Vadim Terekhin, bersama Nikita Sergeevith Shilikov selaku Direktur Rusia House dan Ganjar Harimansyah, Sekretaris Badan Pembinaan Bahasa dan Sastra, dalam konferensi pers di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Senin (27/10/2025).

    Turut hadir pula Sastri Bakry, Koordinator Nasional Jaringan Sastra BRICS di Indonesia, serta anggota DPR RI Ir. Shadiq Pasadique.

    Menurut Sastri Bakry, penghargaan ini bukan sekadar ajang apresiasi sastra, tetapi juga bentuk diplomasi budaya lintas negara.

    “Khususnya bagi Indonesia, kesempatan ini mendekatkan kita pada dunia dan memperkenalkan kekayaan warisan budaya kita kepada audiens global,” ujarnya.

    Sementara itu, Vadim Terekhin menegaskan bahwa penghargaan ini membuka peluang bagi para penulis kontemporer dari berbagai negara untuk saling mengenal dan memperkaya khazanah sastra dunia.

    “BRICS Literary Award berkontribusi pada kerja sama budaya, memperkaya khazanah sastra, memperkuat persaudaraan, dan diplomasi antarbangsa,” ungkapnya.

    Ajang Sastra Global dari Global South

    BRICS Literary Award pertama kali diluncurkan pada Forum BRICS “Traditional Values” November 2024.

    Ajang ini menjadi simbol agenda budaya kontemporer yang memperkuat dialog lintas budaya dan mengangkat karya sastra dari negara-negara Global South ke panggung dunia.

    Selain lima negara pendiri — Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan — penghargaan ini kini juga melibatkan Indonesia, Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab.

    Tiga Penulis Indonesia Masuk Nominasi

    Sebelum pengumuman shortlist, tiga nama sastrawan Indonesia telah masuk daftar panjang (long list) BRICS Literature Award 2025: Denny JA, Iksaka Banu, dan Intan Paramadita.

    Pihak panitia menegaskan sistem seleksi dilakukan secara lintas negara, di mana penulis dari suatu negara tidak dinilai oleh juri dari negaranya sendiri.

    Dengan demikian, Denny JA dipilih oleh juri internasional di luar Indonesia, memastikan proses seleksi berlangsung objektif dan berjiwa global.

    10 Besar Dunia BRICS Literature Award 2025

    Pemenang utama BRICS Literature Award 2025 akan diumumkan pada 27 November 2025 di Khabarovsk, Rusia.
    Berikut daftar sastrawan dunia yang masuk dalam shortlist:

    1. Ana Maria Gonçalves (Brasil) – Penulis Um Defeito de Cor, novel terbaik Brasil dalam satu dekade.

    2. Alexey Varlamov (Rusia) – Novelis psikologis dan Rektor Institut Sastra Gorky.

    3. Sonu Saini (India) – Penerjemah Rusia–India, dosen JNU, dan pionir teknologi bahasa.

    4. Ma Boyong (Tiongkok) – Penulis The Longest Day in Chang’an.

    5. Nthabiseng JahRose Jafta (Afrika Selatan) – Penyair dan pendiri Poetic Blues Festival.

    6. Reem Al Kamali (UEA) – Novelis Rose’s Diary, nominasi International Prize for Arabic Fiction.

    7. Abere Adamu (Etiopia) – Penulis sejarah spiritual dan nasional Etiopia.

    8. Mansour Alimoradi (Iran) – Penulis Mid-Day Incantations, novel terbaik 2021.

    9. Denny JA (Indonesia) – Pencipta genre puisi esai, tokoh sastra dan filantropi Asia Tenggara, serta pernah dinominasikan Nobel Sastra.

    10. Salwa Bakr (Mesir) – Novelis feminis The Golden Chariot dan The Man from Bashmour.

    Denny JA: BRICS Adalah Nobel Baru bagi Empati

    Dalam esai yang dibagikan di media sosialnya, Denny JA menilai BRICS Literature Award layak disejajarkan dengan Nobel Sastra karena membawa semangat baru dalam lanskap kesusastraan global.

    Ia menyebut tiga alasan besar: BRICS sebagai suara dunia yang lain.“Melalui penghargaan sastra, BRICS menawarkan keseimbangan baru bagi imajinasi global. Ia menampilkan kisah-kisah dari Global South: dari sawah di Jawa hingga favelas di Brasil,” tulisnya.

    Sastra sebagai diplomasi yang hening namun kuat. “Sebuah puisi dari St. Petersburg bisa menghibur jiwa di Jakarta,” tulis Denny JA, menekankan bahwa sastra menembus batas politik dan bahasa.

    BRICS sebagai Nobel baru bagi empati. Jika Nobel tumbuh dari rasionalisme Eropa, kata Denny, maka BRICS tumbuh dari jiwa Global South — dari luka, iman, dan daya tahan.

    Denny juga membayangkan masa depan di mana karya dari berbagai bangsa diterjemahkan lintas bahasa melalui teknologi AI, menciptakan revolusi literasi global berbasis kasih dan keberagaman.

    “Inilah wajah baru sastra dunia, di mana suara Selatan akhirnya didengar, dan empati menjadi bahasa universalnya,” pungkas Denny JA.

    Additional JS