Prabowo Tegas! KPK dan Kejaksaan Siap Awasi BUMN Bermasalah
"Prabowo beri waktu 2–3 tahun untuk BUMN berbenah. Jika gagal, siap dibersihkan. KPK dan Kejaksaan diminta turun tangan awasi penyalahgunaan."
1 min read
![]() |
Prabowo Subianto |
AMANAH INDONESIA, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan memberi waktu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk berbenah dalam kurun dua hingga tiga tahun. Jika tidak menunjukkan perbaikan, ia berjanji melakukan aksi “bersih-bersih”.
“Kita kasih kesempatan BUMN, dalam 2–3 tahun kita bersihkan. Saudara, kalau dagang yang biasa hasilnya 10 persen dari aset. Kalau aset kita 1.000 miliar dolar, harusnya dapat 100 miliar dolar tiap tahun,” kata Prabowo di hadapan pimpinan partai politik di Jakarta, Senin (29/9).
Prabowo menghitung potensi keuntungan BUMN seharusnya mencapai Rp1.600 triliun per tahun. “Kalau pun 5 persen, ya Rp800 triliun. Tidak juga 5 persen, oke deh 3 persen, tapi harusnya bisa. Kita beri target tiga tahun, insyaallah akan tercapai,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyinggung sikap sejumlah pimpinan BUMN yang dinilai tidak amanah. “Kadang nekat, diberi kepercayaan negara, dia kira perusahaan nenek moyang. Perusahaan rugi, dia malah tambah bonus untuk dirinya sendiri,” tegasnya.
Ia memastikan tidak segan-segan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung untuk mengusut indikasi korupsi maupun penyalahgunaan kewenangan di BUMN. “Saya mau kirim kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu,” kata Prabowo.
Meski demikian, Prabowo juga menyampaikan optimisme terhadap Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang disebut sebagai terobosan penting Indonesia dalam membentuk dana kedaulatan (sovereign wealth fund). “Saya percaya Danantara akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
“Kita kasih kesempatan BUMN, dalam 2–3 tahun kita bersihkan. Saudara, kalau dagang yang biasa hasilnya 10 persen dari aset. Kalau aset kita 1.000 miliar dolar, harusnya dapat 100 miliar dolar tiap tahun,” kata Prabowo di hadapan pimpinan partai politik di Jakarta, Senin (29/9).
Prabowo menghitung potensi keuntungan BUMN seharusnya mencapai Rp1.600 triliun per tahun. “Kalau pun 5 persen, ya Rp800 triliun. Tidak juga 5 persen, oke deh 3 persen, tapi harusnya bisa. Kita beri target tiga tahun, insyaallah akan tercapai,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyinggung sikap sejumlah pimpinan BUMN yang dinilai tidak amanah. “Kadang nekat, diberi kepercayaan negara, dia kira perusahaan nenek moyang. Perusahaan rugi, dia malah tambah bonus untuk dirinya sendiri,” tegasnya.
Ia memastikan tidak segan-segan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung untuk mengusut indikasi korupsi maupun penyalahgunaan kewenangan di BUMN. “Saya mau kirim kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu,” kata Prabowo.
Meski demikian, Prabowo juga menyampaikan optimisme terhadap Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang disebut sebagai terobosan penting Indonesia dalam membentuk dana kedaulatan (sovereign wealth fund). “Saya percaya Danantara akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan,” ujarnya.