Sosial Media
0
HEADLINE NEWS
    Home MBG Nasional Prabowo Subianto

    Prabowo Gelar Rapat 3 Jam di Kertanegara, Bahas MBG hingga Pabrik Etanol

    1 min read

    Mensesneg Prasetyo Hadi
    Mensesneg Prasetyo Hadi

    AMANAH INDONESIA, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (29/9) malam. Rapat berlangsung hampir tiga jam dengan agenda membahas program prioritas, mulai dari Makan Bergizi Gratis (MBG), pangan, migas, hingga sektor perikanan.

    Rapat itu dihadiri sejumlah menteri, di antaranya Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Mensesneg Prasetyo Hadi. Hadir pula Dirut Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

    Mensesneg Prasetyo Hadi, yang juga juru bicara Presiden, menjelaskan alasan rapat digelar malam hari.
    "Ya memang gaya Bapak Presiden seperti itu. Jadi, sebuah program yang kita rencanakan, jadi terus memonitor dan Beliau terus ingin mendapatkan update dan tentunya di dalam pembicaraan itu bilamana ada kendala-kendala dihadapi, Beliau ingin langsung selesai," kata Prasetyo.

    Dalam rapat, Zulkifli Hasan melaporkan perkembangan cetak sawah, tata kelola Badan Gizi Nasional, dan MBG. Sementara Bahlil Lahadalia memaparkan target lifting minyak sekaligus rencana groundbreaking pabrik metanol dan etanol.
    "Kemudian, akan segera ada groundbreaking, yaitu untuk pabrik metanol maupun pembangunan pabrik etanol, yang selama ini kita masih impor. Jadi, harapan kita dalam waktu 2 tahun ke depan bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap impor metanol maupun etanol," ujar Pras.

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melaporkan revitalisasi tambak di Jawa Barat serta pembangunan kampung nelayan. Program ini dinilai membutuhkan koordinasi lintas kementerian, seperti ATR/BPN, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup.

    Terkait MBG, Pras menegaskan Presiden memberikan arahan detail sejak Sabtu (28/9), sesaat setelah kembali ke Jakarta. Arahan tersebut fokus pada aspek teknis, terutama kebersihan dan pengawasan untuk mencegah insiden keracunan berulang.

    "Kami melaporkan hasil rapat kami tadi siang dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola, dan di situ terus terang Bapak Presiden dari kemarin memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail, bahkan sangat teknis, misalnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan prosedur, terutama masalah kebersihan yang itu berkaitannya dengan masalah air. Beliau sangat concern karena dari beberapa sampel yang sudah selesai diperiksa itu salah satu penyebab utamanya adalah bakteri," kata Prasetyo.

    Additional JS