Video Berdurasi 13 Menit Beredar, Izza Sampaikan Klarifikasi

Video yang disebut-sebut mengandung konten tidak pantas itu memicu heboh di kalangan netizen, dengan banyak yang menyebutnya sebagai blunder besar dari Izza.

Video tersebut pertama kali tersebar di X (sebelumnya Twitter) dan sempat memicu perdebatan panas di berbagai platform media sosial lainnya. 

Meski kini video tersebut telah menghilang dari media sosial, banyak link yang beredar dengan klaim "video Izza Fadhila", namun ternyata banyak tautan tersebut justru menyebarkan virus dan berpotensi mencuri data pribadi.

Menanggapi peredaran video yang sangat kontroversial ini, Izza Fadhila langsung memberikan klarifikasi melalui akun TikTok-nya. 

Dalam video klarifikasinya, Izza menjelaskan bahwa dirinya telah dikerjai oleh temannya di Malaysia dan bahwa ia tidak menerima uang dari pihak yang berusaha memanfaatkan video tersebut.

“Masalah dibayar, demi Allah sepeserpun aku nggak nerima uang dari dia. Itu cuma iming-iming dia saja,” ujar Izza dalam video klarifikasi yang turut disaksikan oleh ribuan pengikutnya di TikTok.

Namun, meskipun sudah memberikan penjelasan, netizen tetap merasa kecewa dengan sikap Izza. Mereka menilai bahwa sikap Izza untuk bersumpah demi Allah seharusnya lebih hati-hati, mengingat dia terlibat dalam peristiwa yang kurang terpuji.

Tidak sedikit netizen yang menyayangkan sikap Izza, terutama terkait dengan sumpah yang ia ucapkan. Beberapa komentar di media sosial menunjukkan keraguan terhadap klarifikasi Izza.

“Jangan pernah gampang ngucap demi Allah, apalagi kalau lu ngelakuin hal negatif,” komentar salah satu netizen yang menilai sikap Izza tidak patut.

Komentar lainnya pun tidak kalah keras, "Kalau nggak dibayar juga pasti sebelum VC sudah pernah ditransfer, mana mau sampai VC dua kali tapi belum pernah ngerasain duit yang cowo," tulis netizen lain yang skeptis terhadap klaim Izza.

Kejadian ini juga membawa peringatan tentang keamanan digital, di mana banyak tautan berbahaya yang beredar, mengatasnamakan video viral Izza. Sejumlah pakar keamanan siber mengingatkan agar netizen lebih berhati-hati dalam mengklik tautan yang tidak jelas asal-usulnya. Tautan berbahaya ini bisa mengarah pada situs-situs yang mengandung malware atau bahkan digunakan untuk phishing.

“Jangan mudah terprovokasi oleh judul viral atau video mencurigakan,” ujar seorang pakar keamanan siber, yang mengingatkan pentingnya memverifikasi sumber dan selalu memastikan perangkat terlindungi dari potensi ancaman digital.

Dengan semakin banyaknya website berbahaya yang mengatasnamakan nama besar atau selebriti digital, netizen harus lebih cermat dalam memilih informasi yang mereka konsumsi. Jangan sampai Anda terjebak dalam jebakan digital yang merugikan. (*)