PSM Makassar Hadapi Tantangan Besar
"Wali Kota Munafri Arifuddin mengundang seluruh jajaran pemain, pelatih, dan ofisial PSM Makassar."
![]() |
Bernardo Tavares Puji Pemain Muda PSM Makassar |
AMANAH INDONESIA, MAKASSAR – Jamuan makan malam di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar pada Rabu malam, 13 Agustus 2025, bukanlah pertemuan biasa.
Wali Kota Munafri Arifuddin mengundang seluruh jajaran pemain, pelatih, dan ofisial PSM Makassar. Sebagai mantan CEO PSM, Munafri hadir bukan hanya sebagai kepala daerah, melainkan juga sebagai sosok yang pernah memimpin klub meraih bintang kedua di dada.
Musim ini, PSM Makassar dihadapkan pada sejumlah tantangan. Pelatih Bernardo Tavares mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Persijap Jepara di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Ditambah lagi, sanksi FIFA membatasi ruang gerak klub dalam perekrutan pemain, yang memaksa manajemen melakukan pendaftaran pemain dengan tergesa-gesa.
Animo penonton juga menurun. Laga perdana PSM hanya dihadiri kurang dari 4.000 penonton, sebuah angka yang terbilang rendah untuk klub sebesar PSM. Namun, meski kondisi awal tidak ideal, Munafri menegaskan bahwa peluang untuk meraih bintang ketiga tetap terbuka.
Dalam jamuan tersebut, Munafri memberikan pesan yang penuh motivasi kepada seluruh anggota tim. "Dua bintang yang ada di dada kalian bisa bertambah menjadi tiga, supaya kebanggaan ini terus dirasakan masyarakat Makassar," ujar Munafri dengan tegas.
PSM Makassar mencatatkan bintang pertama pada era Bima Sakti, dan membutuhkan dua dekade untuk meraih bintang kedua pada musim 2022/2023. Kini, di musim ini, peluang untuk meraih bintang ketiga masih terbuka meski kompetisi Super League diprediksi akan lebih ketat.
Di lini depan, PSM Makassar memperkenalkan trio Brasil: Savio Roberto, Alex Tanque, dan Lucas Dias. Ketiganya diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dengan menghidupkan kembali serangan PSM. Dalam jamuan makan malam tersebut, Alex dan Savio mengenakan passapu, atribut tradisional Makassar, sebagai simbol keinginan mereka untuk menyatu dengan budaya lokal.
Selain itu, beberapa wajah baru juga telah mengisi skuad PSM. Perombakan besar di tengah persiapan yang singkat menjadi taruhan besar bagi pelatih Bernardo Tavares untuk meracik formasi yang ideal sekaligus menjaga kekompakan tim.
Tidak hanya fokus pada target jangka pendek, Munafri juga menyiapkan langkah jangka panjang untuk PSM Makassar. Salah satunya adalah pembangunan Stadion Untia yang menjadi rumah permanen bagi klub. Sejak 2020, PSM kehilangan stadion layak dan terpaksa menjadi "tim musafir," menggelar laga kandang di luar Makassar.
Proyek Stadion Untia kini mendapatkan angin segar setelah perusahaan konstruksi asal Tiongkok, China CAMC Engineering Co., Ltd (CAMCE), melakukan kunjungan ke lokasi lahan seluas 16 hektare di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya. Munafri, bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham dan pimpinan OPD, memfasilitasi kunjungan tersebut.
“Mereka sebelumnya sudah datang untuk penjajakan awal. Hari ini mereka ingin melihat langsung kondisi lahan,” jelas Munafri. Ia juga menambahkan bahwa ketertarikan CAMCE terhadap proyek ini sudah lebih dari 50 persen, dengan sisa pembahasan terkait pembiayaan, desain, dan waktu pelaksanaan.
Bagi PSM, musim ini bukan hanya soal perburuan gelar juara untuk menambah bintang ketiga, tetapi juga soal realisasi proyek stadion baru yang telah lama dinantikan. Dengan pemain baru yang bergabung, pengalaman pemain senior, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah, PSM Makassar bertekad mencapai kedua target tersebut.
Namun, Munafri juga mengingatkan bahwa persaingan di Super League musim ini tidak akan mudah. Beberapa tim pesaing memperkuat skuad mereka dengan pemain bintang dan pelatih asing berpengalaman.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri mengungkapkan pemahamannya tentang tantangan yang dihadapi oleh PSM. "Selama tujuh tahun saya di tim ini, saya tahu setiap denyut nadinya. Harapan orang Makassar untuk klub ini selalu besar," katanya.
Jika target bintang ketiga tercapai dan Stadion Untia berhasil dibangun, PSM Makassar akan menutup satu dekade penuh tantangan dengan dua pencapaian besar. Sebuah rumah permanen yang layak bagi klub tertua di Indonesia dan prestasi yang semakin mengukuhkan status PSM di level sepak bola Indonesia.