Sosial Media
0
HEADLINE NEWS
    Home BUMN Headline Nasional Prabowo Subianto

    Prabowo Hapus Bonus Komisaris BUMN, Hemat Rp17-18 Triliun!

    " Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa tantiem bukanlah kebijakan yang tepat. Penghapusan tantiem ini sejalan dengan instruksinya ke Danantara"

    1 min read

    Prabowo Subianto
    AMANAH INDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan keputusan terbaru Presiden Prabowo Subianto untuk menghapuskan tantiem atau bonus bagi para komisaris BUMN. Langkah ini, menurut Dasco, akan berdampak signifikan terhadap efisiensi keuangan BUMN dengan potensi penghematan yang bisa mencapai Rp17-18 triliun secara keseluruhan.

    Dasco menjelaskan, kebijakan ini menyasar dua hal utama: pengurangan jumlah komisaris dan penghapusan pembayaran tantiem. "Pengurangan jumlah komisaris, itu lebih dari separuh komisaris di satu BUMN jumlahnya dikurangi. Lalu yang kedua memang tantiemnya ditiadakan," ungkapnya saat menghadiri pidato Presiden Prabowo tentang keuangan negara di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat lalu.

    Menurut Dasco, kebijakan penghapusan bonus komisaris ini sudah disampaikan oleh Presiden Prabowo sekitar 1,5 bulan yang lalu. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi anggaran BUMN, yang selama ini dinilai boros dalam pengelolaan anggaran.

    Selain itu, Dasco juga menegaskan bahwa para wakil menteri (wamen) yang menjabat komisaris di beberapa BUMN tidak akan menerima bonus tersebut. "Justru memang wamen-wamen itu ditaruh oleh Presiden untuk perpanjangan tangan pemerintah," ujar Dasco, menambahkan bahwa penunjukan wamen sebagai komisaris bertujuan untuk memperkuat pengawasan negara dalam pengelolaan BUMN.

    Dalam pidato terkait keuangan, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa tantiem bukanlah kebijakan yang tepat. Ia menyoroti banyaknya komisaris yang menerima bonus tidak wajar, meskipun hanya hadir dalam satu rapat per bulan. "Saya heran ada komisaris di sebuah BUMN yang menerima tantiem sebesar Rp40 miliar dalam setahun, walaupun hanya ikut rapat sekali dalam setiap bulan," ujar Prabowo dengan nada heran.

    Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa kebijakan penghapusan tantiem ini sejalan dengan instruksinya kepada Danantara, yang tidak akan memberikan tantiem jika BUMN tersebut mengalami kerugian. "Saya telah perintahkan Danantara, Danantara tidak perlu tantiem kalau rugi, dan untungnya harus untung benar, bukan akal-akalan," kata Prabowo dengan tegas, yang disambut tepuk tangan audiens. (*)
    Additional JS