PBNU Apresiasi Prabowo: Usulan Relokasi Gaza Harus Jadi Awal Perubahan

AMANAH INDONESIA, JAKARTA --PBNU mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menyuarakan kepedulian terhadap Palestina, termasuk usulan untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia. 

Dukungan ini diungkapkan sebagai bentuk dorongan terhadap proses negosiasi internasional yang berpotensi menghasilkan solusi konkret.

"Indonesia tidak boleh berhenti berupaya membantu bangsa Palestina. Membantu Palestina adalah mandat undang-undang," ujar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Selasa.

Dalam pandangan Gus Yahya, langkah Presiden Prabowo bukanlah tujuan akhir, melainkan upaya awal membuka ruang dialog yang lebih luas antarnegara.

"Saya kira ini membuat pernyataan untuk memulai sesuatu, itu belum hasil akhir. Karena gimana coba caranya bawa warga Gaza ke sini?" katanya.

Ia menambahkan, Indonesia tidak mungkin berjalan sendiri dalam isu Palestina, sehingga diperlukan kesepahaman bersama antarpihak.

"Tidak mungkin Indonesia bertindak sendiri. Jadi berbagai kesepakatan stakeholder yang terlibat. Prabowo memanfaatkan momentum dari gaung Presiden AS Donald Trump, supaya ada sesuatu yang memulai dan berbicara dengan berbagai pihak," ujar dia.

Menurutnya, ide relokasi menyentuh sejumlah aspek penting yang perlu segera dibahas oleh komunitas internasional.

"Semua isu terkait di situ, di dalam pernyataan relokasi itu. Saya kira pernyataan Presiden Prabowo cerdik," ujar Gus Yahya.

Ia pun menekankan pentingnya terus mendorong solusi dengan tidak berhenti pada kecaman semata.

"Bicara soal Palestina, ada bahan untuk negosiasi. Siapa yang jamin tanah airnya tidak hilang, maka prosesnya akan bergulir karena ada sesuatu yang memulai. Mohon jangan berhenti, harus diproses terus," katanya. (*)